Sabtu, 27 November 2010

GAMBARAN UMUM PENYAKIT BATU GINJAL


BATU GINJAL

Pengertian

Batu ginjal ( nephrolithiasis ) adalah suatu keadaan terdapat satu atau lebih batu di dalam pelvis atau kalik ginjal atau di dalam saluran ureter. Pembentukan batu ginjal dapat terjadi di bagian mana saja dari saluran kencing, tetapi biasanya terbentuk pada dua bagian terbanyak pada ginjal, yaitu di pelvis dan kalik renal. Jika batu terbentuk di dalam kandung kemih disebut urolitiasis. Batu dapat terbentuk dari kalsium, fosfat, atau kombinasi asam urat yang biasanya larut di dalam urine.
Batu ginjal dijumpai pada 1 dari 1.000 orang, biasanya lebih banyak dijumpai pada pria (berumur 30-50 tahun) ketimbang wanita. Walaupun secara pasti tidak diketahui penyebab batu ginjal, kemungkinannya adalah bila urine menjadi terlalu pekat dan zat-zat yang ada di dalam urine membentuk kristal batu. Penyebab lain adalah infeksi, adanya obstruksi, kelebihan sekresi hormon paratiroid, asidosis pada tubulus ginjal, peningkatan kadar asam urat (biasanya bersamaan dengan radang persendian), kerusakan metabolisme dari beberapa jenis bahan di dalam tubuh, terlalu banyak mempergunakan vitamin D atau terlalu banyak memakan kalsium.

Gejala Batu Ginjal

Batu, terutama yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala. Batu yang besar dengan permukaan kasar yang masuk ke dalam ureter akan menambah frekuensi dan memaksa kontraksi ureter secara otomatis sehingga bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat). Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah dalam. Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih. Penderita mungkin menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewati ureter.
Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi. Jika penyumbatan ini berlangsung lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam ginjal, menyebabkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.

Diagnosa Batu Ginjal

Batu yang tidak menimbulkan gejala, mungkin akan diketahui secara tidak sengaja pada pemeriksaan analisa air kemih rutin (urinalisis). Batu yang menyebabkan nyeri biasanya didiagnosis berdasarkan gejala kolik renalis, disertai dengan adanya nyeri tekan di punggung dan selangkangan atau nyeri di daerah kemaluan tanpa penyebab yang jelas. Analisa air kemih mikroskopik bisa menunjukkan adanya darah, nanah atau kristal batu yang kecil. Pemeriksaan tambahan yang bisa membantu menegakkan diagnosis adalah pengumpulan air kemih 24 jam dan pengambilan contoh darah untuk menilai kadar kalsium, sistin, asam urat dan bahan lainnya yang bisa menyebabkan terjadinya batu. Rontgen abdomen bisa menunjukkan adanya batu kalsium dan batu struvit.
USG ginjal, merupakan tes noninvasif yang mempergunakan gelombang frekuensi tinggi akan mendeteksi obstruksi dan perubahan ginjal. IVP pemberian intravena zat kontras memberi konfirmasi diagnosis dan menentukan ukuran dan lokasi batu ginjal. Analisis batu untuk mengetahui kandungan mineralnya. Analisis kultur urine untuk menunjukkan jenis bakteri penyebab infeksi, dan lain-lain.

Pengobatan Batu Ginjal

Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membantu membuang beberapa batu; jika batu telah terbuang, maka tidak perlu lagi dilakukan pengobatan segera. Kolik renalis bisa dikurangi dengan obat pereda nyeri. Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran 1 sentimeter atau kurang seringkali bisa dipecahkan oleh gelombang ultrasonik (extracorporeal shock wave lithotripsy, ESWL). Kadang sebuah batu diangkat melalui operasi kecil di kulit (percutaneous nephrolithotomy, nefrolitotomi perkutaneus). Batu kecil di dalam ureter bagian bawah bisa diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra dan masuk ke dalam kandung kemih. Batu asam urat kadang akan larut secara bertahap pada suasana air kemih yang basa (misalnya dengan memberikan kalium sitrat), tetapi batu lainnya tidak dapat diatasi dengan cara ini. Adanya batu struvit menunjukkan terjadinya infeksi saluran kemih, karena itu diberikan antibiotik.

Pencegahan Batu Ginjal

Tindakan pencegahan pembentukan batu tergantung kepada komposisi batu yang ditemukan pada penderita.
1. Batu kalsium

Sebagian besar penderita batu kalsium mengalami hiperkalsiuria, dimana kadar kalsium di dalam air kemih sangat tinggi. Obat diuretik thiazid (misalnya trichlormetazid) akan mengurangi pembentukan batu yang baru.
§  Dianjurkan untuk minum banyak air putih (8-10 gelas/hari).
§  Diet rendah kalsium dan mengkonsumsi natrium selulosa fosfat.
Untuk meningkatkan kadar sitrat (zat penghambat pembentukan batu kalsium) di dalam air kemih, diberikan kalium sitrat. Kadar oksalat yang tinggi dalam air kemih, yang menyokong terbentuknya batu kalsium, merupakan akibat dari mengkonsumsi makanan yang kaya oksalat (misalnya bayam, coklat, kacang-kacangan, merica dan teh). Oleh karena itu sebaiknya asupan makanan tersebut dikurangi. Kadang batu kalsium terbentuk akibat penyakit lain, seperti hiperparatiroidisme, sarkoidosis, keracunan vitamin D, asidosis tubulus renalis atau kanker. Pada kasus ini sebaiknya dilakukan pengobatan terhadap penyakit-penyakit tersebut.

2. Batu asam urat

Dianjurkan untuk mengurangi asupan daging, ikan dan unggas, karena makanan tersebut menyebabkan meningkatnya kadar asam urat di dalam air kemih. Untuk mengurangi pembentukan asam urat bisa diberikan allopurinol. Batu asam urat terbentuk jika keasaman air kemih bertambah, karena itu untuk menciptakan suasana air kemih yang alkalis (basa), bisa diberikan kalium sitrat. Dan sangat dianjurkan untuk banyak minum air putih.

Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi.
Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis).

Penyebab

Terbentuknya batu bisa terjadi karena air kemih jenuh dengan garam-garam yang dapat membentuk batu atau karena air kemih kekurangan penghambat pembentukan batu yang normal. Sekitar 80% batu terdiri dari kalsium, sisanya mengandung berbagai bahan, termasuk asam urat, sistin dan mineral struvit.
Batu struvit (campuran dari magnesium, amonium dan fosfat) juga disebut “batu infeksi” karena batu ini hanya terbentuk di dalam air kemih yang terinfeksi.
Ukuran batu bervariasi, mulai dari yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang sampai yang sebesar 2,5 sentimeter atau lebih. Batu yang besar disebut “kalkulus staghorn”. Batu ini bisa mengisi hampir keseluruhan pelvis renalis dan kalises renalis.

Gejala

Batu, terutama yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala. Batu di dalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat).
Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah dalam. Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih. Penderita mungkin menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewati ureter.
Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi.
Jika penyumbatan ini berlangsung lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam ginjal, menyebabkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.

Diagnosa

Batu yang tidak menimbulkan gejala, mungkin akan diketahui secara tidak sengaja pada pemeriksaan analisa air kemih rutin (urinalisis).
Batu yang menyebabkan nyeri biasanya didiagnosis berdasarkan gejala kolik renalis, disertai dengan adanya nyeri tekan di punggung dan selangkangan atau nyeri di daerah kemaluan tanpa penyebab yang jelas.
Analisa air kemih mikroskopik bisa menunjukkan adanya darah, nanah atau kristal batu yang kecil. Biasanya tidak perlu dilakukan pemeriksaan lainnya, kecuali jika nyeri menetap lebih dari beberapa jam atau diagnosisnya belum pasti.
Pemeriksaan tambahan yang bisa membantu menegakkan diagnosis adalah pengumpulan air kemih 24 jam dan pengambilan contoh darah untuk menilai kadar kalsium, sistin, asam urat dan bahan lainnya yang bisa menyebabkan terjadinya batu.
Rontgen perut bisa menunjukkan adanya batu kalsium dan batu struvit. Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu dilakukan adalah urografi intravena dan urografi retrograd.

Pengobatan

Batu kecil yang tidak menyebabkan gejala, penyumbatan atau infeksi, biasanya tidak perlu diobati. Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membantu membuang beberapa batu; jika batu telah terbuang, maka
Gejala batu ginjal
Tidak selamanya batu ginjal menimbulkan gejala dan memaksa pasien untuk berobat. Batu ginjal yang kecil bahkan bisa keluar sendiri tanpa sedikitpun menimbulkan keluhan. Sebaliknya bila batu tersebut terlanjur besar dan tidak bisa melewati saluran kencing maka akan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Rasa sakit tersebut timbul akibat air kencing yang terbendung menyebabkan saluran kencing meregang. 
Berikut beberapa gejala yang bisa anda pakai pegangan untuk mengarahkan keluhan tersebut ke gejala batu ginjal :
  • Rasa sakit yang luar biasa pada pinggang bawah baik satu sisi maupun keduanya.
  • Nyeri dirasakan sampai ke pangkal paha.
  • Terdapat darah pada air kencing.
  • Rasa meriang atau demam seperti gejala flu.
  • Mual dan muntah.
  • Warna air kencing keruh.
  • Bau air kencing yang lebih menyengat.
  • Rasa panas atau terbakar saat kencing.
Gejala diatas sebenarnya tidak terlalu spesifik untuk menentukan adanya batu ginjal sebab gejala karena infeksi saluran kencing pun memberikan gejala yang serupa. Untuk itu diharapkan bila anda merasakan kumpulan gejala diatas, sebaiknya anda segera ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaannya dapat berupa pemeriksaan fisik, laboratorium dan foto ronsen atau USG.

Batu-Batu Ginjal


Gejala-Gejala Batu-Batu Ginjal

Sementara beberapa batu-batu ginjal mungkin tidak menghasilkan gejala-gejala (dikenal sebagai "silent" stones), orang-orang yang mempunyai batu-batu ginjal seringkali melaporkan penimbulan yang mendadak dari nyeri kejang yang menyiksa pada punggung bagian bawahnya dan/atau pada sisi, selangkangan, atau perut. Perubahan-perubahan pada posisi tubuh tidak membebaskan nyeri ini. Nyeri secara khas turun naik/pasang surut dalam keparahannya, karakteristik dari nyeri colicky (nyeri yang adakalanya dirujuk sebagai renal colic). Ia mungkin begitu parah sehingga ia serikali disertai oleh mual dan muntah. Batu-batu ginjal juga secara karakteristik menyebabkan darah dalam urin. Jika infeksi hadir dalam saluran kencing bersama dengan batu-batu, mungkin ada demam dan kedinginan.

Mendiagnosa Batu-Batu Ginjal

Diagnosis dari batu-batu ginjal dicurigai oleh pola yang khas dari gejala-gejala ketika kemungkinan penyebab-penyebab lain dari nyeri perut atau panggul dikesampingkan. Tes-tes imaging biasanya dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis. Helical CT scan tanpa material kontras adalah tes yang paling umum untuk mendeteksi batu-batu atau rintangan didalam saluran kencing. Dahulu, intravenous pyelogram (IVP; x-ray dari perut bersama dengan pemasukan dari zat pewarna kontras kedalam aliran darah) adalah tes yang paling umum digunakan untuk mendeteksi batu-batu saluran kencing, namun tes ini mempunyai risiko komplikasi-komplikasi yang lebih besar, memakan waktu lebih lama, dan melibatkan paparan radiasi yang lebih tinggi daripada helical CT scan yang tidak dikontraskan. Helical CT scans telah ditunjukan adalah alat diagnostik yang lebih efektif secara signifikan daripada IVP dalam diagnosis dari batu-batu ginjal atau saluran kencing.
Pada wanita-wanita hamil atau mereka yang harus menghindari paparan radiasi, pemeriksaan ultrasound mungkin dilakukan untuk membantu menegakan diagnosis.

Batu-Batu Ginjal


Perawatan Batu-Batu Ginjal

Kebanyakan batu-batu ginjal akhirnya lewat melalui saluran kencing dengan sendirinya dalam 48 jam, dengan pemasukan cairan yang berlimpah. Obat-obat nyeri dapat diresepkan untuk pembebasan gejala. Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan untuk melewatkan batu. Ini termasuk ukuran dari seseorang, sebelum lintasan batu, pembesaran prostat, kehamilan, dan ukuran dari batu. Batu 4 mm mempunyai 80% kesempatan dari lintasan sementara batu 5 mm mempunyai 20% kesempatan. Batu-batu yang lebih besar dari 9-10 mm jarang lewat dengan sendirinya dan biasanya memerlukan perawatan.
Beberpa obat-obat telah digunakan untuk meningkatkan angka-angka lintasan dari batu-batu ginjal. Ini termasuk calcium channel blockers seperti nifedipine dan alpha blockers seperti tamsulosin. Obat-obat ini mungkin diresepkan untuk beberapa orang-orang yang mempunyai batu-batu yang tidak secara cepat lewat melalui saluran kencing.
Untuk batu-batu ginjal yang tidak lewat dengan sendirinya, prosedur yang disebut lithotripsy seringkali digunakan. Pada prosedur ini, gelombang-gelombang kejut digunakan untuk memecah batu yang besar kedalam potongan-potongan yang lebih kecil yang kemudian dapat lewat melalui sistim urin.
Teknik-teknik operasi juga telah dikembangkan untuk mengangkat batu-batu ginjal. Ini mungkin dilakukan melalui sayatan kecil pada kulit (percutaneous nephrolithotomy) atau melalui alat yang dikenal sebagai ureteroscope yang dilewatkan melalui urethra dan kantong kemih keatas kedalam ureter.

Pencegahan Batu-Batu Ginjal

Daripada harus menjalani perawatan, adalah terbaik untuk menghindari batu-batu ginjal pada tempat pertama. Adalah terutama bermanfaat untuk meminum lebih banyak air. The National Institutes of Health merekomendasikan meminum sampai 12 glas penuh air setiap hari, jika anda telah mempunyai batu ginjal. Air membantu menguras senyawa-senyawa yang membentuk batu-batu di ginjal-ginjal.
Tergantung pada penyebab dari batu-batu ginjal dan sejarah medis seseorang, perubahan-perubahan diet atau obat-obat adakalanya direkomendasi untuk mengurangi kemungkinan mengembangkan lebih jauh batu-batu ginjal. Adalah terutama bermanfaat, jika sseorang telah mengeluarkan sebuah batu, untuk mendapatkan batunya diperiksa dalam laboratorium untuk menentukan tipe yang tepat dari batu sehingga tindakan-tindakan pencegahan spesifik dapat dipertimbangkan.
Batu ginjal seringkali tidak bergejala. Jika bergejala, biasanya ditandai dengan nyeri hebat, yang timbul tiba-tiba. Nyeri ini timbul akibat sumbatan pada saluran kencing sehingga air kencing tidak bisa keluar.
Nyeri yang timbul menusuk dan seperti diiris-iris, terasa di pinggang atau bagian perut bawah. Kadang-kadang disertai dengan mual dan muntah. Semakin lama nyeri akan menyebar sampai ke lipat paha.
Jika batu cukup besar sehingga sulit keluar, nyeri akan terus berlanjut, karena otot yang ada di dinding saluran kencing berusaha mendorong batu masuk ke dalam kandung kencing. Saat batu bergerak, dapat terjadi luka di dinding saluran kencing. Akibatnya, air kencing akan bercampur darah. Jika batu semakin terdorong dan sudah dekat dengan kandung kencing, penderita biasanya merasa ingin selalu kencing atau perasaan terbakar selama kencing.
Jika gejala di atas disertai dengan demam dan menggigil, maka telah terjadi infeksi saluran kencing.

GAMBARAN UMUM PENYAKIT BATU GINJAL


BATU GINJAL

Pengertian

Batu ginjal ( nephrolithiasis ) adalah suatu keadaan terdapat satu atau lebih batu di dalam pelvis atau kalik ginjal atau di dalam saluran ureter. Pembentukan batu ginjal dapat terjadi di bagian mana saja dari saluran kencing, tetapi biasanya terbentuk pada dua bagian terbanyak pada ginjal, yaitu di pelvis dan kalik renal. Jika batu terbentuk di dalam kandung kemih disebut urolitiasis. Batu dapat terbentuk dari kalsium, fosfat, atau kombinasi asam urat yang biasanya larut di dalam urine.
Batu ginjal dijumpai pada 1 dari 1.000 orang, biasanya lebih banyak dijumpai pada pria (berumur 30-50 tahun) ketimbang wanita. Walaupun secara pasti tidak diketahui penyebab batu ginjal, kemungkinannya adalah bila urine menjadi terlalu pekat dan zat-zat yang ada di dalam urine membentuk kristal batu. Penyebab lain adalah infeksi, adanya obstruksi, kelebihan sekresi hormon paratiroid, asidosis pada tubulus ginjal, peningkatan kadar asam urat (biasanya bersamaan dengan radang persendian), kerusakan metabolisme dari beberapa jenis bahan di dalam tubuh, terlalu banyak mempergunakan vitamin D atau terlalu banyak memakan kalsium.

Gejala Batu Ginjal

Batu, terutama yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala. Batu yang besar dengan permukaan kasar yang masuk ke dalam ureter akan menambah frekuensi dan memaksa kontraksi ureter secara otomatis sehingga bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat). Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah dalam. Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih. Penderita mungkin menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewati ureter.
Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi. Jika penyumbatan ini berlangsung lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam ginjal, menyebabkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.

Diagnosa Batu Ginjal

Batu yang tidak menimbulkan gejala, mungkin akan diketahui secara tidak sengaja pada pemeriksaan analisa air kemih rutin (urinalisis). Batu yang menyebabkan nyeri biasanya didiagnosis berdasarkan gejala kolik renalis, disertai dengan adanya nyeri tekan di punggung dan selangkangan atau nyeri di daerah kemaluan tanpa penyebab yang jelas. Analisa air kemih mikroskopik bisa menunjukkan adanya darah, nanah atau kristal batu yang kecil. Pemeriksaan tambahan yang bisa membantu menegakkan diagnosis adalah pengumpulan air kemih 24 jam dan pengambilan contoh darah untuk menilai kadar kalsium, sistin, asam urat dan bahan lainnya yang bisa menyebabkan terjadinya batu. Rontgen abdomen bisa menunjukkan adanya batu kalsium dan batu struvit.
USG ginjal, merupakan tes noninvasif yang mempergunakan gelombang frekuensi tinggi akan mendeteksi obstruksi dan perubahan ginjal. IVP pemberian intravena zat kontras memberi konfirmasi diagnosis dan menentukan ukuran dan lokasi batu ginjal. Analisis batu untuk mengetahui kandungan mineralnya. Analisis kultur urine untuk menunjukkan jenis bakteri penyebab infeksi, dan lain-lain.

Pengobatan Batu Ginjal

Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membantu membuang beberapa batu; jika batu telah terbuang, maka tidak perlu lagi dilakukan pengobatan segera. Kolik renalis bisa dikurangi dengan obat pereda nyeri. Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran 1 sentimeter atau kurang seringkali bisa dipecahkan oleh gelombang ultrasonik (extracorporeal shock wave lithotripsy, ESWL). Kadang sebuah batu diangkat melalui operasi kecil di kulit (percutaneous nephrolithotomy, nefrolitotomi perkutaneus). Batu kecil di dalam ureter bagian bawah bisa diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra dan masuk ke dalam kandung kemih. Batu asam urat kadang akan larut secara bertahap pada suasana air kemih yang basa (misalnya dengan memberikan kalium sitrat), tetapi batu lainnya tidak dapat diatasi dengan cara ini. Adanya batu struvit menunjukkan terjadinya infeksi saluran kemih, karena itu diberikan antibiotik.

Pencegahan Batu Ginjal

Tindakan pencegahan pembentukan batu tergantung kepada komposisi batu yang ditemukan pada penderita.
1. Batu kalsium

Sebagian besar penderita batu kalsium mengalami hiperkalsiuria, dimana kadar kalsium di dalam air kemih sangat tinggi. Obat diuretik thiazid (misalnya trichlormetazid) akan mengurangi pembentukan batu yang baru.
§  Dianjurkan untuk minum banyak air putih (8-10 gelas/hari).
§  Diet rendah kalsium dan mengkonsumsi natrium selulosa fosfat.
Untuk meningkatkan kadar sitrat (zat penghambat pembentukan batu kalsium) di dalam air kemih, diberikan kalium sitrat. Kadar oksalat yang tinggi dalam air kemih, yang menyokong terbentuknya batu kalsium, merupakan akibat dari mengkonsumsi makanan yang kaya oksalat (misalnya bayam, coklat, kacang-kacangan, merica dan teh). Oleh karena itu sebaiknya asupan makanan tersebut dikurangi. Kadang batu kalsium terbentuk akibat penyakit lain, seperti hiperparatiroidisme, sarkoidosis, keracunan vitamin D, asidosis tubulus renalis atau kanker. Pada kasus ini sebaiknya dilakukan pengobatan terhadap penyakit-penyakit tersebut.

2. Batu asam urat

Dianjurkan untuk mengurangi asupan daging, ikan dan unggas, karena makanan tersebut menyebabkan meningkatnya kadar asam urat di dalam air kemih. Untuk mengurangi pembentukan asam urat bisa diberikan allopurinol. Batu asam urat terbentuk jika keasaman air kemih bertambah, karena itu untuk menciptakan suasana air kemih yang alkalis (basa), bisa diberikan kalium sitrat. Dan sangat dianjurkan untuk banyak minum air putih.

Batu Ginjal di dalam saluran kemih (kalkulus uriner) adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi.
Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis).

Penyebab

Terbentuknya batu bisa terjadi karena air kemih jenuh dengan garam-garam yang dapat membentuk batu atau karena air kemih kekurangan penghambat pembentukan batu yang normal. Sekitar 80% batu terdiri dari kalsium, sisanya mengandung berbagai bahan, termasuk asam urat, sistin dan mineral struvit.
Batu struvit (campuran dari magnesium, amonium dan fosfat) juga disebut “batu infeksi” karena batu ini hanya terbentuk di dalam air kemih yang terinfeksi.
Ukuran batu bervariasi, mulai dari yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang sampai yang sebesar 2,5 sentimeter atau lebih. Batu yang besar disebut “kalkulus staghorn”. Batu ini bisa mengisi hampir keseluruhan pelvis renalis dan kalises renalis.

Gejala

Batu, terutama yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala. Batu di dalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat).
Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah dalam. Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih. Penderita mungkin menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewati ureter.
Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi.
Jika penyumbatan ini berlangsung lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam ginjal, menyebabkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.

Diagnosa

Batu yang tidak menimbulkan gejala, mungkin akan diketahui secara tidak sengaja pada pemeriksaan analisa air kemih rutin (urinalisis).
Batu yang menyebabkan nyeri biasanya didiagnosis berdasarkan gejala kolik renalis, disertai dengan adanya nyeri tekan di punggung dan selangkangan atau nyeri di daerah kemaluan tanpa penyebab yang jelas.
Analisa air kemih mikroskopik bisa menunjukkan adanya darah, nanah atau kristal batu yang kecil. Biasanya tidak perlu dilakukan pemeriksaan lainnya, kecuali jika nyeri menetap lebih dari beberapa jam atau diagnosisnya belum pasti.
Pemeriksaan tambahan yang bisa membantu menegakkan diagnosis adalah pengumpulan air kemih 24 jam dan pengambilan contoh darah untuk menilai kadar kalsium, sistin, asam urat dan bahan lainnya yang bisa menyebabkan terjadinya batu.
Rontgen perut bisa menunjukkan adanya batu kalsium dan batu struvit. Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu dilakukan adalah urografi intravena dan urografi retrograd.

Pengobatan

Batu kecil yang tidak menyebabkan gejala, penyumbatan atau infeksi, biasanya tidak perlu diobati. Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membantu membuang beberapa batu; jika batu telah terbuang, maka
Gejala batu ginjal
Tidak selamanya batu ginjal menimbulkan gejala dan memaksa pasien untuk berobat. Batu ginjal yang kecil bahkan bisa keluar sendiri tanpa sedikitpun menimbulkan keluhan. Sebaliknya bila batu tersebut terlanjur besar dan tidak bisa melewati saluran kencing maka akan menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Rasa sakit tersebut timbul akibat air kencing yang terbendung menyebabkan saluran kencing meregang. 
Berikut beberapa gejala yang bisa anda pakai pegangan untuk mengarahkan keluhan tersebut ke gejala batu ginjal :
  • Rasa sakit yang luar biasa pada pinggang bawah baik satu sisi maupun keduanya.
  • Nyeri dirasakan sampai ke pangkal paha.
  • Terdapat darah pada air kencing.
  • Rasa meriang atau demam seperti gejala flu.
  • Mual dan muntah.
  • Warna air kencing keruh.
  • Bau air kencing yang lebih menyengat.
  • Rasa panas atau terbakar saat kencing.
Gejala diatas sebenarnya tidak terlalu spesifik untuk menentukan adanya batu ginjal sebab gejala karena infeksi saluran kencing pun memberikan gejala yang serupa. Untuk itu diharapkan bila anda merasakan kumpulan gejala diatas, sebaiknya anda segera ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaannya dapat berupa pemeriksaan fisik, laboratorium dan foto ronsen atau USG.

Batu-Batu Ginjal


Gejala-Gejala Batu-Batu Ginjal

Sementara beberapa batu-batu ginjal mungkin tidak menghasilkan gejala-gejala (dikenal sebagai "silent" stones), orang-orang yang mempunyai batu-batu ginjal seringkali melaporkan penimbulan yang mendadak dari nyeri kejang yang menyiksa pada punggung bagian bawahnya dan/atau pada sisi, selangkangan, atau perut. Perubahan-perubahan pada posisi tubuh tidak membebaskan nyeri ini. Nyeri secara khas turun naik/pasang surut dalam keparahannya, karakteristik dari nyeri colicky (nyeri yang adakalanya dirujuk sebagai renal colic). Ia mungkin begitu parah sehingga ia serikali disertai oleh mual dan muntah. Batu-batu ginjal juga secara karakteristik menyebabkan darah dalam urin. Jika infeksi hadir dalam saluran kencing bersama dengan batu-batu, mungkin ada demam dan kedinginan.

Mendiagnosa Batu-Batu Ginjal

Diagnosis dari batu-batu ginjal dicurigai oleh pola yang khas dari gejala-gejala ketika kemungkinan penyebab-penyebab lain dari nyeri perut atau panggul dikesampingkan. Tes-tes imaging biasanya dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis. Helical CT scan tanpa material kontras adalah tes yang paling umum untuk mendeteksi batu-batu atau rintangan didalam saluran kencing. Dahulu, intravenous pyelogram (IVP; x-ray dari perut bersama dengan pemasukan dari zat pewarna kontras kedalam aliran darah) adalah tes yang paling umum digunakan untuk mendeteksi batu-batu saluran kencing, namun tes ini mempunyai risiko komplikasi-komplikasi yang lebih besar, memakan waktu lebih lama, dan melibatkan paparan radiasi yang lebih tinggi daripada helical CT scan yang tidak dikontraskan. Helical CT scans telah ditunjukan adalah alat diagnostik yang lebih efektif secara signifikan daripada IVP dalam diagnosis dari batu-batu ginjal atau saluran kencing.
Pada wanita-wanita hamil atau mereka yang harus menghindari paparan radiasi, pemeriksaan ultrasound mungkin dilakukan untuk membantu menegakan diagnosis.

Batu-Batu Ginjal


Perawatan Batu-Batu Ginjal

Kebanyakan batu-batu ginjal akhirnya lewat melalui saluran kencing dengan sendirinya dalam 48 jam, dengan pemasukan cairan yang berlimpah. Obat-obat nyeri dapat diresepkan untuk pembebasan gejala. Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan untuk melewatkan batu. Ini termasuk ukuran dari seseorang, sebelum lintasan batu, pembesaran prostat, kehamilan, dan ukuran dari batu. Batu 4 mm mempunyai 80% kesempatan dari lintasan sementara batu 5 mm mempunyai 20% kesempatan. Batu-batu yang lebih besar dari 9-10 mm jarang lewat dengan sendirinya dan biasanya memerlukan perawatan.
Beberpa obat-obat telah digunakan untuk meningkatkan angka-angka lintasan dari batu-batu ginjal. Ini termasuk calcium channel blockers seperti nifedipine dan alpha blockers seperti tamsulosin. Obat-obat ini mungkin diresepkan untuk beberapa orang-orang yang mempunyai batu-batu yang tidak secara cepat lewat melalui saluran kencing.
Untuk batu-batu ginjal yang tidak lewat dengan sendirinya, prosedur yang disebut lithotripsy seringkali digunakan. Pada prosedur ini, gelombang-gelombang kejut digunakan untuk memecah batu yang besar kedalam potongan-potongan yang lebih kecil yang kemudian dapat lewat melalui sistim urin.
Teknik-teknik operasi juga telah dikembangkan untuk mengangkat batu-batu ginjal. Ini mungkin dilakukan melalui sayatan kecil pada kulit (percutaneous nephrolithotomy) atau melalui alat yang dikenal sebagai ureteroscope yang dilewatkan melalui urethra dan kantong kemih keatas kedalam ureter.

Pencegahan Batu-Batu Ginjal

Daripada harus menjalani perawatan, adalah terbaik untuk menghindari batu-batu ginjal pada tempat pertama. Adalah terutama bermanfaat untuk meminum lebih banyak air. The National Institutes of Health merekomendasikan meminum sampai 12 glas penuh air setiap hari, jika anda telah mempunyai batu ginjal. Air membantu menguras senyawa-senyawa yang membentuk batu-batu di ginjal-ginjal.
Tergantung pada penyebab dari batu-batu ginjal dan sejarah medis seseorang, perubahan-perubahan diet atau obat-obat adakalanya direkomendasi untuk mengurangi kemungkinan mengembangkan lebih jauh batu-batu ginjal. Adalah terutama bermanfaat, jika sseorang telah mengeluarkan sebuah batu, untuk mendapatkan batunya diperiksa dalam laboratorium untuk menentukan tipe yang tepat dari batu sehingga tindakan-tindakan pencegahan spesifik dapat dipertimbangkan.
Batu ginjal seringkali tidak bergejala. Jika bergejala, biasanya ditandai dengan nyeri hebat, yang timbul tiba-tiba. Nyeri ini timbul akibat sumbatan pada saluran kencing sehingga air kencing tidak bisa keluar.
Nyeri yang timbul menusuk dan seperti diiris-iris, terasa di pinggang atau bagian perut bawah. Kadang-kadang disertai dengan mual dan muntah. Semakin lama nyeri akan menyebar sampai ke lipat paha.
Jika batu cukup besar sehingga sulit keluar, nyeri akan terus berlanjut, karena otot yang ada di dinding saluran kencing berusaha mendorong batu masuk ke dalam kandung kencing. Saat batu bergerak, dapat terjadi luka di dinding saluran kencing. Akibatnya, air kencing akan bercampur darah. Jika batu semakin terdorong dan sudah dekat dengan kandung kencing, penderita biasanya merasa ingin selalu kencing atau perasaan terbakar selama kencing.
Jika gejala di atas disertai dengan demam dan menggigil, maka telah terjadi infeksi saluran kencing.


Batu Ginjal, Penyebab dan Pencegahannya

Jun 26th, 2008
Sakit pinggang terjadi bila batu yang mengadakan obstruksi berada di dalam ginjal. Sedangkan, rasa sakit yang parah pada bagian perut terjadi bila batu telah pindah ke bagian ureter. Mual dan muntah selalu mengikuti rasa sakit yang berat. Penderita batu ginjal kadang-kadang juga mengalami panas, kedinginan,adanya darah di dalam urin bila batu melukai ureter, distensi perut, nanah dalam urine.
DALAM istilah kedokteran, batu ginjal disebut Nephrolithiasis atau renal calculi. Batu ginjal adalah suatu keadaan terdapat satu atau lebih batu di dalam pelvis atau calyces dari ginjal atau di dalam saluran ureter. Pembentukan batu ginjal dapat terjadi di bagian mana saja dari saluran kencing, tetapi biasanya terbentuk pada dua bagian terbanyak pada ginjal, yaitu di pasu ginjal (renal pelvis) dan calix renalis. Batu dapat terbentuk dari kalsium, fosfat, atau kombinasi asam urat yang biasanya larut di dalam urine.
Batu ginjal bervariasi ukurannya, dapat bersifat tunggal atau ganda. Batu-batu tinggal dalam pasu ginjal atau dapat masuk ke dalam ureter dan dapat merusak jaringan ginjal. Batu yang besar akan merusak jaringan dengan tekanan atau mengakibatkan obstruksi, sehingga terjadi aliran kembali cairan. Kebanyakan batu ginjal dapat terjadi berulang-ulang.
Apakah penyebabnya? Batu ginjal dijumpai pada 1 dari 1.000 orang, biasanya lebih banyak dijumpai pada pria (berumur 30-50 tahun) ketimbang wanita. Juga banyak dijumpai di daerah tertentu. Walaupun secara pasti tidak diketahui penyebab batu ginjal, kemungkinannya adalah bila urine menjadi terlalu pekat dan zat-zat yang ada di dalam urine membentuk kristal batu. Penyebab lain adalah infeksi, adanya obstruksi, kelebihan sekresi hormon paratiroid, asidosis pada tubulus ginjal, peningkatan kadar asam urat (biasanya bersamaan dengan radang persendian), kerusakan metabolisme dari beberapa jenis bahan di dalam tubuh, terlalu banyak mempergunakan vitamin D atau terlalu banyak memakan kalsium.
Gejala
Walaupun besar dan lokasi batu bervariasi, rasa sakit disebabkan oleh obsruksi merupakan gejala utama. Batu yang besar dengan permukaan kasar yang masuk ke dalam ureter akan menambah frekuensi dan memaksa kontraksi ureter secara otomatis. Rasa sakit dimulai dari pinggang bawah menuju ke pinggul, kemudian ke alat kelamin luar. Intensitas rasa sakit berfluktuasi dan rasa sakit yang luar biasa merupakan puncak dari kesakitan. Apabila batu berada di pasu ginjal dan di calix, rasa sakit menetap dan kurang intensitasnya. Sakit pinggang terjadi bila batu yang mengadakan obstruksi berada di dalam ginjal. Sedangkan, rasa sakit yang parah pada bagian perut terjadi bila batu telah pindah ke bagian ureter. Mual dan muntah selalu mengikuti rasa sakit yang berat. Penderita batu ginjal kadang-kadang juga mengalami panas, kedinginan, adanya darah di dalam urin bila batu melukai ureter, distensi perut, nanah dalam urine.
Bagaimanakah diagnosisnya? Dokter akan menanyakan gejala yang dialami, kemudian melakukan tes sebagai berikut:
1.Foto sinar X dari ginjal, ureter, dan kandung kemih untuk menunjukkan adanya batu ginjal.
2.Ultrasound ginjal, merupakan tes noninvasif yang mempergunakan gelombang frekuensi tinggi akan mendeteksi obstruksi dan perubahannya.
3.Pemberian intravena zat pewarna dan scan memberi konfirmasi diagnosis dan menentukan ukuran dan lokasi batu ginjal.
4.Analisis batu untuk mengetahui kandungan mineralnya.
5.Analisis kultur urine untuk menunjukkan jenis bakteri penyebab infeksi, dan lain-lain.
Mencegah dan mengobati
Bagaimanakah pengobatannya? Karena 90% dari batu ginjal berdiameter kurang dari 5 mm, biasanya cukup diberi air rebusan dari tumbuhan Desmodium stryracifulium dan diberi minum 6 – 8 gelas air per hari, diberi antibiotika untuk mencegah infeksi, serta obat pengurang rasa sakit. Pada umumnya batu akan keluar dalam waktu 5 – 10 hari.
Apabila batu terlalu besar untuk dikeluarkan secara alamiah, operasi dapat dikerjakan. Apabila batu berada di ureter, sistoskopi dapat digunakan melalui uretra dan batu dimanipulasi dengan kateter. Pengeluaran batu dari daerah lainnya (pada calix dan pelvis) memerlukan operasi dari samping atau perut bagian bawah. Prosedur yang disebut percutaneus ultrasonic lithotripsy dan extracorporeal shock wave lithotripsy akan memecah batu ginjal menjadi fragmen kecil-kecil, sehingga dapat dikeluarkan secara alamiah atau dengan pengisapan.
Untuk pencegahan batu ginjal, sebaiknya sering minum air rebusan tumbuhan Desmodium stryracifolium, atau dianjurkan mengurangi makan kalsium, diberi obat untuk mencegah pembentukan batu asam urat, dan vitamin C yang memberi keasaman kepada urine. Apabila kelenjar paratiroid juga termasuk penyebabnya, dokter akan merekomendasi tindakan paratiroidektomi (kelenjar paratiroid diangkat).
Prognosisnya: batu ginjal sering menimbulkan gejala rasa sakit yang hebat, tapi biasanya setelah dikeluarkan tidak menimbulkan kerusakan permanen. Memang sering terjadi kambuh lagi, terutama bila tidak didapatkan penyebabnya dan diobati.
Komplikasinya:
1. Timbul kembali batu ginjal.
2. Infeksi saluran urine.
3. Penyumbatan pada ureter.
4. Kerusakan sebagian jaringan ginjal.
5. Menurunnya atau hilangnya fungsi ginjal yang terkena.
(dr. Drs. Hadipratomo Y, sarjana biologi dan dokter umum).***

Konsumsi Berlebih Sayur dan Buah Bebani Kerja Ginjal


Kamis, 8 April, 2004 oleh: Siswono
Konsumsi Berlebih Sayur dan Buah Bebani Kerja Ginjal
Gizi.net - BUAH dan sayuran memang banyak mendatangkan manfaat bagi manusia. Karena kedua jenis makanan itu banyak mengandung vitamin yang sangat dibutuhkan bagi kesehatan. Namun, konsumsi berlebihan terhadap buah dan sayur ternyata dapat mendatangkan kerugian.

"Mengonsumsi secara berlebihan sayur dan buah akan membebani fungsi kerja ginjal. Walaupun vitamin diperlukan tubuh, tapi jika ginjal tidak mampu mencerna dapat menyebabkan seseorang terkena gagal ginjal," ungkap ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ali Khomsan kepada Media beberapa waktu lalu.

Selain vitamin, makanan yang mengandung protein dan mineral juga jangan dikonsumsi secara berlebihan. Misalnya, daging, ikan, kacang-kacangan, garam, telur, dan susu. "Konsumsi teh berlebihan juga tidak baik. Karena selain mengandung kafein, di dalam teh juga ada unsur non-gizi yang mengganggu penyerapan mineral."

Namun, menurut Ali, bukan berarti penderita batu ginjal tidak boleh mengonsumsi makanan mengandung vitamin, protein, dan mineral. Asalkan, pola konsumsi--terutama golongan usia lanjut--oleh penderita batu ginjal dibatasi agar ginjal berfungsi baik. Sebab, penderita batu ginjal juga memerlukan kandungan-kandungan tersebut bagi kesehatan tubuhnya.

Dijelaskan Ali, orang yang memiliki ginjal normal tentu dapat mencerna vitamin dosis tinggi yang memang diperlukan tubuh. Dan, orang tersebut dapat mengonsumsi vitamin 10 kali lipat dibandingkan manusia yang ginjalnya tidak baik.

Karena itu terhadap orang yang memiliki ginjal kurang baik, Ali menganjurkan agar sejak muda mengonsumsi vitamin, mineral, dan protein secara moderat (tidak lebih dan tidak kurang).

Ali menyebutkan, di negara-negara maju dikenal istilah konsumsi lima porsi sayur dan buah. Yaitu, apabila dalam sehari seseorang mengonsumsi dua kali sayuran harus diimbangi dengan tiga buah. "Itu berlaku bukan hanya untuk penderita ginjal, tapi juga untuk mengatasi penyakit kronis."

Namun, yang sekarang terjadi di Indonesia, keluarga yang secara ekonomi baik cenderung mengonsumsi zat-zat tadi secara berlebihan, baik sadar ataupun tidak. "Misalnya dengan makan di restoran fast food. Mungkin sekarang tidak dirasakan, tapi kalau hal itu menjadi kebiasaan akan sulit dihilangkan," ujar Ali.

Ali tidak setuju dengan pendapat yang menyebutkan diet dapat menangkal batu ginjal. Menurut dia, diet bukanlah menangkal batu ginjal, tapi mengatasi ginjal agar tidak terbebani. "Diet memang memengaruhi pola makanan yang buruk menjadi lebih baik. Tapi kalau diet bertujuan mengatasi kegemukan, itu lain lagi arahnya. Karena hanya mengurangi kalori tubuh."

Terhadap para penderita batu ginjal, Ali menyarankan agar mengonsumsi air putih untuk memperlancar pencernaan dan mengurangi beban ginjal. Namun terhadap penderita gagal ginjal, menurutnya, memang harus dilakukan operasi sebagai upaya penyembuhan.

Jeruk nipis

Sebetulnya ada cara untuk mengatasi batu ginjal tanpa harus operasi. Salah satunya adalah mengonsumsi jeruk nipis. Menurut hasil penelitian Prof Dr Mochamad Sja'bani, Kepala Instalasi Renal RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, mengonsumsi jeruk nipis bisa mencegah timbulnya batu ginjal dan kekambuhan penyakit batu ginjal tipe kalsium idiopatik.

Penelitian Sja'bani itu dilakukan pada 1996 bersama dr Djoko Rahardjo SpPD KGH dari FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo. Pada saat itu diteliti keluarga yang memiliki penyakit batu ginjal. Pada penelitian itu disebutkan pada laki-laki memiliki batu ginjal sedangkan pada perempuan tidak ada batu ginjal sama sekali. Setelah diperiksa, perempuan tersebut suka sekali minum jeruk nipis. Alasannya mengonsumsi jeruk nipis ini untuk melangsingkan tubuh.

Sja'bani yang juga menjadi sekretaris Tim Epidemiologi Klinik dan Biostatika FK UGM/RSUP Dr Sardjito menyatakan, jeruk nipis memang mengandung sitrat tinggi, sementara penderita batu ginjal memiliki kadar sitrat yang rendah.

Dalam makalahnya, ia menyebutkan kandungan sitrat jeruk nipis lokal (Citrus aurantifolia Swingle) bulat memiliki kandungan sitrat 10 kali lebih besar dibanding jeruk keprok atau enam kali jeruk manis.

Jeruk nipis lokal kandungan sitratnya mencapai 55,6 gram/kilogram, jeruk lemon (Citrus limonium) 48,6 gram/kilogram, jeruk nipis bangkok (citrus aurantifoloa Swingle oval) 39,6 gram/kilogram, jeruk manis/orange (Citrus sinensis Osb) 8,75 gram/kilogram dan jeruk keprok (Citrus nobilis Lour) 5,4 gram/kilogram.

Biasanya sitrat di dalam air kemih pada penderita batu ginjal paling rendah pada malam dan dini hari, maka pemberian jeruk nipis dianjurkan sesaat sesudah makan malam sehingga hasilnya lebih maksimal.

Cara pemberian jeruk nipis lokal ini, kata Sja'bani, bisa berupa dua buah jeruk nipis dengan diameter di atas 4,5 cm yang diencerkan dalam dua gelas air. Pemberian perasan jeruk nipis sesudah makan malam dari hasil penelitian itu dilaporkan tidak menimbulkan keluhan lambung dan memberikan rasa kepatuhan. Ia memberi contoh pasien yang ditanganinya menderita batu ginjal tetapi tidak mau dioperasi dan sering diopname karena kolik.

"Setelah minum jeruk nipis selama tiga bulan, pasien tersebut tidak pernah kolik, sehingga tidak pernah diopname lagi."

Sja'bani menjelaskan ada resep kombinasi selain minum perasan dua buah jeruk nipis yang diencerkan dalam dua gelas air yang diminum pada malam hari sesaat sesudah makan malam. Misalnya, membatasi mengonsumsi garam atau makanan asin, mengonsumsi masukan kalsium yang cukup serta protein rendah fosfat bisa menurunkan atau mencegah kekambuhan batu ginjal kalsium idiopatik.

Sja'bani menilai pencegahan batu ginjal kalsium idiopatik penting karena kasus ini paling banyak ditemukan pada pasien batu ginjal, yakni mencapai 80% dan sering menimbulkan masalah di kemudian hari. (Nuz/Nda/V-1)

kebutuhan terapi b/d kurang terpajan atau salah interpretasi terhadap informasi, keterbatasan kognitif, kurang akurat/lengkapnya informasi yang ada.

GAMBARAN UMUM PENYAKIT UROLITHIASIS


GAMBARAN UMUM PENYAKIT
  
Etiologi Penyakit
Batu kalsium (kalsium oksalat dan atau kalsium fosfat) paling banyak ditemukan yaitu sekitar 75-80% dari seluh batu saluran kemih. Faktor tejadinya batu kalsium adalah:         
·      Hiperkasiuria: Kadar kasium urine lebih dari 250-300 mg/24 jam, dapat terjadi karena peningkatan absorbsi kalsium pada usus (hiperkalsiuria absorbtif), gangguan kemampuan reabsorbsi kalsium pada tubulus ginjal (hiperkalsiuria renal) dan adanya peningkatan resorpsi tulang (hiperkalsiuria resoptif) seperti pada hiperparatiridisme primer atau tumor paratiroid.
·      Hiperoksaluria: Ekskresi oksalat urien melebihi 45 gram/24 jam, banyak dijumpai pada pasien pasca pembedahan usus dan kadar konsumsi makanan kaya oksalat seperti the, kopi instan, soft drink, kakao, arbei, jeruk sitrun dan sayuran hijau terutama bayam.
·      Hiperurikosuria: Kadar asam urat urine melebihi 850 mg/24 jam. Asam urat dalam urine dapat bertindak sebagai inti batu yang mempermudah terbentuknya batu kalsium oksalat. Asam urat dalam urine dapat bersumber dari konsumsi makanan kaya purin atau berasal dari metabolisme endogen.
·      Hipositraturia: Dalam urine, sitrat bereaksi dengan kalsium membentuk kalsium sitrat sehingga menghalangi ikatan kalsium dengan oksalat atau fosfat. Keadaan hipositraturia dapat terjadi pada penyakit asidosis tubuli ginjal, sindrom malabsorbsi atau pemakaian diuretik golongan thiazide dalam jangka waktu lama.
·      Hipomagnesiuria: Seperti halnya dengan sitrat, magnesium bertindak sebagai penghambat timbulnya batu kalsium karena dalam urine magnesium akan bereaksi dengan oksalat menjadi magnesium oksalat sehingga mencegah ikatan dengan kalsium dengan oksalat

PaTofisiologi Urolithiasis Jenis Batu Kalsium
Batu saluran kemih jenis batu kalsium dapat menimbulkan penyulit berupa obstruksi dan infeksi saluran kemih. Manifestasi obstruksi pada saluran kemih bagian bawah adalah retensi urine atau keluhan miksi yang lain sedangkan pada batu saluran kemih bagian atas dapat menyebabkan hidroureter atau hidrinefrosis. Batu yang dibiarkan di dalam saluran kemih dapat menimbulkan infeksi, abses ginjal, pionefrosis, urosepsis dan kerusakan ginjal permanen (gagal ginjal).      
Anatomi Ginjal
Gambar 1: Anatomi Ginjal dan Saluran Kemih
  
Tanda dan gejala penyakit Urolithiasis Jenis Batu Kalsium
Batu, terutama yang kecil, bisa tidak menimbulkan gejala. Batu di dalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian bawah. Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis bisa menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat). Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan dan paha sebelah dalam. Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil dan darah di dalam air kemih. Penderita mungkin menjadi sering berkemih, terutama ketika batu melewati ureter. Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih. Jika batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadilah infeksi. Jika penyumbatan ini berlangsung lama, air kemih akan mengalir balik ke saluran di dalam ginjal, menyebabkan penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan pada akhirnya bisa terjadi kerusakan ginjal.

Gambaran Laboratorik
·      Anamnesa
Abdominal pain atau nyeri perut, spesikasi keluhan berdasarkan letak batu.
·      Pemeriksaan Fisik
a. Nyeri ketuk pinggang atas.
b. Pada hidronephrosis atau ginjal polikistik, teraba masa kistik
c. Pada obstruksi saluran kemih bawah teraba kandung kemih
d. Obstruksi akut sering menyebabkan kenaikan tekanan darah (karena gangguan ekskresi Natrium, retensi air dan aktivitas sistem renin angiotensin).
e. Hipotensi dapat terjadi pada keadaan obstruksi partial dengan poliuri.
·      Pemeriksaan Laboratorium
a. Analisa: 
- hematuria
- piuria
- bakteriuri
- deposit kristal
- proteinuria ringan
b. Pemeriksaan Darah :
- polisitemia
- ureum creatinin meningkat
- asidosis hipocloramik
·      Diagnosa
1. Keluhan / Gejala
Nyeri abdominal / colic pinggang menyebar ke daerah selangka dan gonad, mual, muntah atau tak bergejala.
2. Laboratorium :
a. Urin lengkap : hematuria, piuria, kristaluria
b. Darah lengkap : polisitemia, kenaikan ureum – creatinin
c. Analisa batu : batu jenis kalsium, kalsium oksalat, asam urat, sistein, xantin atau batu infeksi.

·      Pemeriksaan Penunjang :
a. USG : untuk batu kecil sulit dilihat, begitu pula bila produksi urin berkurang sulit untuk melihat adanya sumbatan.
b. Rongent foto polos abdomen : terutama untuk batu radio opak (dapat dilihat ukuran, bentuk dan lokasinya)
c. IVP (Pyelografi intravena) : tidak dianjurkan pada ginjal yang sudah mengalami penurunan fungsi.
d. CT Scan tanpa kontras dan MRI : cepat, akurat, dapat mengenali semua tipe batu di berbagai lokasi, jenis batu dengan densitasnya, dan dapat menyingkirkan nyeri abdomen yang bukan batu saluran kencing seperti : aneurisma aorta, cholelithiasis.
  
Pengobatan dan Perawatan
Minum banyak cairan akan meningkatkan pembentukan air kemih dan membantu membuang beberapa batu; jika batu telah terbuang, maka tidak perlu lagi dilakukan pengobatan segera. Kolik renalis bisa dikurangi dengan obat pereda nyeri. Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang berukuran 1 sentimeter atau kurang seringkali bisa dipecahkan oleh gelombang ultrasonik (extracorporeal shock wave lithotripsy, ESWL). Kadang sebuah batu diangkat melalui operasi kecil di kulit (percutaneous nephrolithotomy, nefrolitotomi perkutaneus). Batu kecil di dalam ureter bagian bawah bisa diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra dan masuk ke dalam kandung kemih. Batu asam urat kadang akan larut secara bertahap pada suasana air kemih yang basa (misalnya dengan memberikan kalium sitrat), tetapi batu lainnya tidak dapat diatasi dengan cara ini. Adanya batu struvit menunjukkan terjadinya infeksi saluran kemih, karena itu diberikan antibiotik.
Tindakan pencegahan pembentukan batu tergantung kepada komposisi batu yang ditemukan pada penderita. Sebagian besar penderita batu kalsium mengalami hiperkalsiuria, dimana kadar kalsium di dalam air kemih sangat tinggi. Obat diuretik thiazid (misalnya trichlormetazid) akan mengurangi pembentukan batu yang baru.
§   Dianjurkan untuk minum banyak air putih (8-10 gelas/hari).
§   Diet rendah kalsium dan mengkonsumsi natrium selulosa fosfat.
Untuk meningkatkan kadar sitrat (zat penghambat pembentukan batu kalsium) di dalam air kemih, diberikan kalium sitrat. Kadar oksalat yang tinggi dalam air kemih, yang menyokong terbentuknya batu kalsium, merupakan akibat dari mengkonsumsi makanan yang kaya oksalat (misalnya bayam, coklat, kacang-kacangan, merica dan teh). Oleh karena itu sebaiknya asupan makanan tersebut dikurangi. Kadang batu kalsium terbentuk akibat penyakit lain, seperti hiperparatiroidisme, sarkoidosis, keracunan vitamin D, asidosis tubulus renalis atau kanker. Pada kasus ini sebaiknya dilakukan pengobatan terhadap penyakit-penyakit tersebut.
                                                                                              
                                   
TUJUAN DAN SYARAT DIET PENYAKIT UROLITHIASIS
JENIS BATU KALSIUM
  
Tujuan Diet
·     Mencegah atau memperlambat terbentuknya batu.
·     Meningkatkan eksresi garam dalam urin.
·     Memberikan diet sesuai komponen utama batu 

Syarat Diet
·   Energi sesuai kebutuhan.
·   Protein 10-15% total energi.
·   Lemak 15-25% total energi.
·   Cairan tinggi: 2,5 - 3 L/hari, setengahnya dari minuman.
·   Pembatasan makanan sesuai jenis batu.
·   Natrium sedang: 2300 mg (5 gram garam dapur).
Ø Natrium memicu hiperkalsiuri.
·   Kalsium normal: 500-800 mg/hari.
Ø Pembatasan Ca        Keseimbangan Ca negatif.
·   Serat tidak larut air tinggi.
Ø  Dapat mengikat Ca         Membatasi penyerapan.
·   Oksalat rendah.
·   Fosfat normal.

  BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN DAN DILARANG
1.     Bahan Yang Dianjurkan
·  Umbi-umbian dan olahannya: Kentang , gelatin, tapioca dibuat pudding.
·  Bahan hewani dan kaang-kacangan: susu, es cream, yoghurt, telur ayam, tahu giling.
·  Lemak: margarine dan mentega.
·  Sayuran dibuat jusdan dikentalkan dengan glatin.
·  Buah dibuat jud, jeli, pure.
·  Bumbu yang diperbolehakan: Garam, bawang merah, gula, kecap.

                                                                                         
2. Bahan makanan Yang Tidak dianjurkan
·  Bahan makanan dengan tekstur yang keras.
·  Bahan makanan yang terlalu pedas
·  Bahan makanan yang terlalu asam.